DENPASAR, KOMPAS.com - Sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta di Bali terpaksa ditutup karena tidak memeroleh siswa untuk kelangsungan operasional sekolah-sekolah tersebut pada tahun ajaran 2009/2010. Demikian pula sejumlah Sekolah Dasar (SD) yang murid sedikit dengan lokasi yang saling berdekatan juga digabungkan.
"Digabungkan sebagai tindakan efisiensi, tanpa mengurangi kelancaran proses belajar mengajar," kata Kabag Publikasi dan Dokumentasi pada Biro Humas dan Protokol Pemprov Bali I Ketut Teneng di Denpasar, Sabtu (4/9/2010).
Ia mengatakan, akibat penggabungan dan sejumlah sekolah yang terpaksa tidak beroperasi lagi itu menyebabkan fasilitas pendidikan di Bali berkurang. Namun, khusus Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) bertambah karena adanya pembangunan fasilitas baru.
Saat ini, jumlah SD hanya tercatat 2.456 buah untuk menampung 413.490 murid, yang berarti ada penggabungan 18 unit, karena tahun 2009 di Bali tercatat memiliki 2.474 SD dengan 396.817 murid. Sementara itu, jumlah SMP swasta yang tutup sebanyak empat buah dari 394 buah yang seluruhnya menampung 171.712 siswa di delapan Kabupaten dan satu kota di daerah.
Ketut menjelaskan, empat SMA swasta juga tidak berlanjut dalam proses belajar mengajar, sehingga fasilitas pendidikan itu berkurang dari 182 buah kini menjadi 178 buah yang seluruhnya menampung 78.020 siswa.
http://edukasi.kompas.com/read/2010/09/04/13000929/Tak.Bersiswa..8.Sekolah..quot.Tutup.Usia.quot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar